RASAKU KINI
TAK ADA TINTA YANG TERTOREH
TERHALANG GELAP WAKTU
BUNTU OTAK DAN FIKIR
TERBEBANI ARAL MELITANG
LIDAH KELU MULUT KAKU
GELISAH MENANTI ARAH
BERTUBI TUBI HUJAN BATU
MATA MENATAP KOSONG HAMPA
GERAK TERBATASI KENDALI
TAK TAMPAK SOSOK MENDEKAT
BERBAGI PAHIT BERLARI BERIRING
SENDIRI MENGUNYAH JADAM
MENANTI MALAM TANPA BINTANG
QURBANKU
BUKAN JUTAAN BULU
BUKAN BERATNYA TIMBANGAN
BUKAN GAGAHNYA SOSOK
BUKAN WARNA YANG MENCOLOK
BUKAN TANDUK YANG MENJULANG
BUKAN HARGA YANG MAHAL
INI ADALAH PERSEMBAHAN
SECUIL BAKTI SEORANG HAMBA
UNTUK MENDEKAT SANG PENCIPTA
WALAU TANPA SEBUTAN NAMA
WALAU TANPA PUJIAN RUPA
TAK DILIHAT HAMBA
TAK DIKENAL HAMBA
BUTA OLEH MANUSIA
BUSUK OLEH MANUSIA
QURBAN
LELEH DARAH MENGALIR DERAS
TERIAK JERITAN PUTUS NYAWA
LIDAH MENJULUR TANPA DENYUT
MATA MENDELIK RUANG HAMPA
PUTUS JALAN MERONTA KERAS
TAK KUASA TERJEGAL GERAK
DEBU KEMBALI DEBU
SABDA RAJA TAK BISA DICEGAH
PASRAH KARENA WAKTU
CIPTA WUJUD SUJUD MAKHLUK
HASRAT DALAM SENDU
KETIKA HATI MERONTA
BAGAIKAN KAYU NAN LAPUK
TEROMBANG AMBING OMBAK
SEPERTI RIAK DILAUTAN YANG LUAS
TERJEBAK DITENGAH LAUT
YANG TAK BERTEMU TEPIAN
INGIN KU GAPAI HASRAT INI
SAAT KU TENGGELAM DALAM SENDU
SANG PENGUASA LALIM
JANGAN BUAT DIA MARAH
ANGKARA MURKA MENJADI RAJA
SUARA MENGAUM BAGAI SINGA
CAKARNYA SEPETI ELANG LIAR
TARINGNYA MENGOYAK MENIRU SERIGALA LAPAR
PERINTAHNYA ADALAH SABDA
TAK ADA PAPA DAN JELATA
SEMUA DIBUAT SAMA
MENDERITA, SENGSARA DAN LEMAH
HINGGA TUNDUK DAN PATUH
IKUT BERSAMA DEWA-DEWA
MENARI BERSIMBAH DARAH DI SINGGAH SANA
BERMEWAH MEWAH BERBAJU BINASA
BERMANDIKAN DIAM
DIAM BUKAN BERARTI SETUJU
DIAM BUKAN BERARTI LEMAH
DIAM BUKAN BERARTI KALAH
DIAM MEMANG TAK BERSUARA
TAK TERDENGAR CERCA
TAK MEMBUAT PANAS TELINGA
TAK TERLIHAT ADA YANG TERHINA
DIAM ADALAH UNTAIAN SERIBU DOA
KETIKA ISYARAT CINTA TAK TERBACA
HARAPAN TAK TERCIPTA
HATI MENENGADAH PASRAH
HANYA DIAM YANG TERSISA
HANYA UNTUK KU
KETIKA KU MENUNTUT KEADILAN
KETIKA KU SERUKAN TEGAKKAN KEADILAN
SEMUA MEMBISU MEMBATU
BERSUARA DENGAN NAFSU
BERSEKONGKOL DAN BERSEKUTU
MEMBUANG ATURAN JAUH-JAUH
BERSITEGANG SIA-SIA
BERTEMAN DENGAN SIASAT
MEMAKSAKAN KEHENDAK
MELAWAN NURANI SUCI
BERBEKAL PEMBALUT LARA
SAKIT HATI DIKEDEPANKAN
LUKA LAMA TAK TERKENDALI
EMOSI JIWA MENGEBIRI HATI
MENGINJAK-INJAK PERASAAN
JATUHKAN LAWAN ANGKAT TEMAN
AKU TAK GILA JABATAN ATAU HAUS KEKUASAAN
AKU HANYA BERTERIAK KEADILAN TUHAN
WALAU TAK ADA YANG MAU MENDENGAR
WALAU DICIBIR DENGKI MENGHUJAM BATU KARANG
MEMANDANG SISNIS PENUH BENCI
MENYINDIR DENGAN KATA-KATA KEJI
KEPALA HARUSNYA MENJADI KEPALA
TEGAK LURUS TIDAK MELINGKAR
MENDENGAR BISIKAN TUHAN
MEMUTUSKAN DENGAN HUJAH TUHAN
BUKAN MENDENGAR KATA KIASAN YANG TAK BERATURAN
MENGIKUTI KEHENDAK BUATAN MENERJANG KEADILAN
AKU HANYA SEBUTIR DEBU YANG BERHAMBURAN
TAK TERLIHAT MANFAAT
TAK BERGUNA SIA-SIA
MEMBUAT SAKIT MATA
MENGABURKAN PENGLIHATAN
KEBERADAANKU PERCUMA
TIADA ADAKU
TAK MAMPU TAK BISA APA-APA
HANYA MENJADI BEBAN
TERLALU BANYAK SALAHKU
TAK MAMPU BERBAUR TAK MAMPU BERGAUL
TAK MAMPU BERBUAT, TAK BISA KERJA
AKU HANYA BISA MENUUNGU AJAL MENJEMPUTKU
Iyan Maulana Al Insi
BIDADARI SEKOLAH
PINTU GERBANG TERBUKA LEBAR
MENYAMBUT PARA BIDADARI DATANG
MEREKA BUKAN DARI KAYANGAN
MEREKA TURUN DARI OJEG ON LINE
BETIS PUTIHNYA TAK TAMPAK KARENA DIBUNGKUS RAPAT
PERJALANAN JAUH PENUH PENAT
KERUDUNG PUTIH TERGERAI
MELAMBAI MANIS TERTEPIS ANGIN SEPOI
SENYUM LEBAR MENGHIAS WAJAH
TAK TAMPAK SEDIKITPUN LELAH
MENEBAR HANGAT PENUH BAHAGIA
SAPA RAMAH MENABUR BUNGA
PARA GURU BERDIRI MENANTI
MEMBALAS SALAM DENGAN BERSERI
TANGAN MENYAMBUT DITARUH DIHIDUNG
PANJATKAN DOA TERUS BERSENANDUNG
BERHARAP BIDADARI MENYINARI BUMI
TUMBUH KEMBANG BANGGA PERTIWI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar